Thursday, December 1, 2011

Midnight Conversation

Malam telah larut, semua anggota tubuh melakukan pembicaraan disaat si pemilik tubuh tidur terlelap.

Jantung:
"Haduh cape yah seharian ini aku kayak olahraga, harus lari-lari seperti kaki. Dari sih mata melek sampai mau tidur harus berlari."

Kaki:
"Hahahah, selamat merasakan seperti gw. Cape yah?! Kasiaaaan...hahahaha."

Bibir:
"Salah kaliii, detak loe tuh yah nek ngalah2in lagu dugem ciiin. Mending enak beatnya buat joged2, ini gak jelas detaknya kayak apaan tau. Sehat gak sih loe?"

Jantung:
"Maaf yah, ini bukan salahku. Tuh sih otak yang punya kerjaan. Otaaak otaaaak, bisa gak kamu atur sedikit dirimu untuk bisa mengalihkan pikiran? Aku cape loh harus olahraga seharian penuh."

Otak:
"Hmmm, kenapa jadi menyalahkan saya yah? Saya juga tiba2 kepikiran karena kamu tiba2 berdetak kencang, kalau kamu normal2 saja saya tidak akan kepikiran apapun seharian ini."

Bibir:
"Jiaaah, cape deeeeeh. Kalian cuci tangan yah, ngaku aja kaliiiii ciiiin. Toh yang punya badan dah mulai terbiasa deh ciin."

Tangan:
"Heh, kalian tuh kenapa yah saling tuduh2an? Tau gak sih ini kerjaan siapa? Ini kerjaan pihak lain yang gak bisa keliatan kayak kita, tapi kekuatannya lebih kuat dari kita semua."

Bibir:
"Saps tuh nek?"

Kuping:
"Setan kaliii gak keliatan. Hahahahaha."

Tangan:
"Dodol deh semuanya. Dia itu namanya firasat, hal yang gak bisa diliat tapi kehadirannya bisa sangat dirasakan, berdampak besar & buat semua keadaan tidak seperti yang diinginkan."

Hidung:
"Tampaknya gw mencium bau2 keresahan."

Kaki:
"Iyah, setiap keresahan datang gw pasti jalan2 terus...hahahahaha...aseeek *joged2*"

Otak:
"Hmmm, pantas saja saya dan jantung harus kerja keras menahan mood agar tidak menjadi berantakan. Nyatanya susah dan tetap jadi berantakan. Huuuft."

Jantung:
"Terus, gimana dong? Aku cape banget nih begini terus?!"

Tangan:
"Sebenarnya sih susah juga gw kasih sarannya. Soalnya gak bisa ketebak. Mau si mata ditutup, si kuping ditutup tetep aja gak bisa pura2 gak tau. Soalnya dia punya pengaruh besar."

Otak:
"Saya sudah mengalihkan diri saya untuk memikirkan hal lain, dan mengajak anggota tubuh yang lain untuk menyibukan dirinya. Tapi memang sulit."

Bibir:
"Umm, eyke tau neeek. Gimana kalau gw banyak2 nyebut dan baca salawat Nabi, kali ajak rada mendingan."

Hidung:
"iyaaah, bener sih. Tapi kalo mood2an sama aja boong."

Kuping:
"Kayaknya perlu refreshing lebih banyak lagi & menyendiri, kalian liat deh neh orang dah sering refreshing sama temen2nya ketawa2 tapi pas pulang sih jantung kerja rodi lagi."

Mata:
"Eeeeh jangan lupa yah, gw juga semakin gak bener neh jadwal istirahatnya. Dah insom, diperparah lagi sama pikiran2 yang gak penting."

Otak:
"Sama, kayaknya saya, jantung dan mata jadi cape sendiri. Masa' harus melarikan diri sih dari masalah. Itu bukan saya banget. Tapi saya gak tega liat jantung tiap hari lari seperti dikejar maling dan mata harus nangis serta susah tidur karena firasat yang buat saya terus berfikir."

Jatung:
"Teruuuuus, solusinya apa?"

Bibir:
"Hmmmm eyke tau neeeek!! Cari pelipur lara kali yah coong. Kali aja doi bisa jadi obat untuk mengalihkan pikirannya. Lagian penting amat kayaknya qta semua mesti kerja rodi gara2 firasat yang gak penting untuk diurusin lagi. Better u die lah!!!"

Jantung:
"Setujuuuu!!!!"

Otak:
"Usulan yang bagus."

Mata:
"Saatnya hunting \(^O^)/ *triing triing*"

Hidung & Kuping:
"Hadoooooh..."

Kaki:
"Kalo hunting berarti gw jalan2 lagi dong..hahahahaha...aciiik aciik \(^O^)/"

Tangan:
"Yah bolehlah usulan loe biir, banyak2 senyum yang manis deh loe. Hahahaha!! Eh mata, jangan salah liat loe kali ini, coba dicuci dulu tuh mata. Hihihihihihii."

Bibir:
"Siaaaap ciiin."

Mata:
"Tenang, kali ini harus produk bagus!! Biar gak salah minum obat pelipur laranya. Hahaha."

No comments:

Post a Comment