Tuesday, November 9, 2010

Bermain-main dengan takdir

Keinginan, tujuan, dan harapan selalu ada dalam setiap diri manusia. Itulah kelemahan yang tak bisa dipungkiri.

Manusia selalu punya hasrat lebih untuk mewujudkan apa yang mereka mau.

Berlomba-lomba untuk menjadikannya nyata agar kepuasan dapat dirasakan.

Lagi-lagi, kelemahan manusia paling besar yang menjadi tontonan terbaik bagi para setan.

Tidak menyadari bahwa kita bermain-main dengan takdir.

Meski Tuhan mengatakan bahwa hanya manusia itu sendiri yang dapat merubah takdirnya, namum bagiku Tuhan sudah merencanakan jauh sebelum kita merencanakannya.

Terlepas hari ini menyadari bahwa telah bermain dengan takdir, jujur bukan ini yang diinginkan.

Pilihan dari pencapaian keinginan adalah bukan hal yang mudah, kegiatan yang membuat harus menomorsekiankan perasaan. Hmmmm.

Mari kita lihat ke belakang. Saat kita sibuk dengan kerja keras, usaha yang berlebihan untuk pencapaian, kita seakan lupa bahwa masih ada Tuhan yang dengan mudahkan mematahkan usaha kita.

Saat memang benar dipatahkan, lantas siapa yang harus disalahkan? Diri sendiri, orang lain, atau orang-orang yang dutuduh terlibat?

Bukan siapapun! Keadaan jelas tidak berpihak bagi siapa saja yang gagal akan mewujudkan keinginan mereka.

Terkadang kita tidak sadar bahwa siapapun bisa gagal, dan kita harus menerima keadaan tanpa harus mempersalahkan siapapun.

Ikhlas & koreksi diri adalah kunci, bukan amarah & dendam atau patah semangat.

Banyak jalan lain, harapan-harapan baru yang tidak disadari.

Karena, semua manusia punya takdir & jalannya masing-masing. Jangan memaksakan.

No comments:

Post a Comment